Wednesday, March 3, 2010

Bertahan dengan Gaya Hidup Minoritas

Bergabung dalam Rumah DARMI ternyata harus banyak berkorban. Betapa tidak? Semua anggotanya doyan makan, hobi karaoke, dan sangat mengikuti perkembangan teknologi.

Semua anggota Rumah DARMI doyan makan, alhasil program diet yang saya rancang selalu gagal total. Baiklah, demi nikmatnya makan enak bersama para sahabat, saya korbankan mimpi saya untuk punya bodi seseksi J-Lo. No problemo!

Karena anggota Rumah DARMI hobi berkaraoke, hasilnya saya harus menanggung malu karena sekarang mereka tau kalau suara saya nggak bagus. Saya korbankan gengsi dan harga diri saya tiap kali memegang mic waktu menyanyi.

Kata Ria, "Iiih, si Ajeng sih nggak pernah kedengaran suaranya kalo nyanyi." Padahal nih, ya... itu bukan karena suara saya terlalu pelan. Sepertinya suara saya mirip suara salah satu alat musik yang ada di lagu yang kami nyanyikan. Hihi, seperti gitar atau drum mungkin... :p

Mereka mengikuti tren teknologi. Kalau mau disebut secara spesifik, mereka semua sudah jadi pengguna BB. Hiyak, BB yang ini jelas singkatan dari BlackBerry--bukan bau badan, atau inisial guru "leadership" saya yang cantik, Bu Betti.

Yang paling menyebalkan adalah ketika Ria, Maya, dan Mas Dan membujuk saya untuk ikut menjadi pengguna BB.

"Beli BB dong, Jeng. Jadi kita bisa BBM (BlackBerry Messenger)-an deh!" kata Maya.

"Kita udah bikin grup Rumah DARMI di BB, loooh!" pamer Mas Dan.

"Ayuk, Ia anterin ke tokonya yuuuuukkkkk!" bujuk Ria dengan rayuan maut.

Dan herannya, sejak mereka membujuk saya untuk ikut ber-BB, sepertinya the whole universe menggoda saya untuk mengganti Nokia e63 saya dengan BB. Bu Betti, misalnya, pernah bertanya, "Ajeng, kamu sudah install aplikasi Twitter untuk BB?"

"Wah Mbak, saya nggak pakai BB," jawab saya yang dia balas dengan pandangan heran. OMG! Should I become a BB user too? Nggak mau, ah! Nggak punya BB saja, saya sudah rajin online. Apalagi kalau punya BB? Kalau bisa sih, saya nunggu dapat BB gratisan saja, hihi.

Kali ini, saya masih bertahan. "Paling cepat, Juli gue baru ganti gadget!" saya bilang begitu ke Ria, Maya, dan Mas Dan. Tapi yaaaa, itu berarti saya harus berkorban lagi. Kali ini berkorban perasaan. Sebal dan rada sirik gitu deh, karena mereka dengan gampangnya bisa bertukar kabar lewat grup Rumah DARMI di BB. Sementara saya, cuma bisa mengandalkan aplikasi Yahoo! Messenger di ponsel atau komputer saya. Huh! Saya terpaksa jadi orang yang tau belakangan tentang info-info terbaru di Rumah DARMI.

Baiklah, mari kita lihat. Sampai kapan saya bertahan dengan gaya hidup minoritas. I'm still saying NO to BB! Semoga bisa bertahan! Pasti bisa bertahan! (>.<)

Menulis posting ini sehabis nongkrong bareng seorang teman kerja yang ber-BB,
Ajeng

Tuesday, February 23, 2010

Dari Ria...

DARMI...

Cukup old-fashion memang terdengarnya. Dan mungkin sebagian orang akan berpikir, bahwa ini adalah nama seorang Ibu atau sejenisnya.

Nama DARMI sendiri tercetus di malam hari, ketika 3 mahluk manis sedang meghilangkan lapar di pojokkan Burger King PIM. Ada si Ajeng, si Maya dan tentunya si Ria :)
Kami ber3 memang tanpa sengaja menemukan nama tersebut.

Yang pasti nama itu adalah gabungan inisial nama dari 5 mahluk yg ternyata saling membutuhkan :)
Kalo kata pepatah "dari mata turun ke hati", dari membaca diary online masing2, akhirnya kami saling jatuh hati :) hahaha...

Ada 'D' untuk 'Daniel', 'A' untuk 'Ajeng', 'R' untuk 'Ria', 'M' untuk 'Maya' dan 'I' untuk 'Iko'.
Kami berawal dari blogger biasa yg bukan profesional. Kami menulis bukan untuk dinilai tapi untuk sekedar berbagi ke sesama sahabat. Lewat tulisan kami berkenalan, lalu bertemu, jalan, makan sampai nonton bareng. Ternyata kami cocok!

Kami hampir tidak lagi punya waktu untuk menulis diary kami masing2. Karena kesibukan, kami jadi blogger pasif. Dan karena itulah kami ber-ide untuk memiliki diary bersama. Tidak ada aturan khusus, semua terserah kami.

Blog ini kami buat masih dengan tujuan yang sama. Untuk berbagi..

Semoga dengan ini, kami akan semakin erat, bersahabat, berbagi, bercerita, berkeluh kesah.

Last but not least..
Selamat datang di Blog DARMI!

Luv ~Ria Patria~

Monday, February 22, 2010

Persahabatan di RumahDARMI

Persahabatan. Demikian blog RumahDARMI ini terutama akan berkisah. Persahabatan yang menemukan jalannya sendiri di setiap era.

Perkenalan penghuni RumahDARMI diawali dari dunia maya. Dunia baru era ini yang melahirkan budaya dan pola interaksi baru pula. Dan, sebagaimana bentuk perjumpaan yang berbeda-beda dalam setiap jaman, ia mampu membangkitkan reaksi kimia pada masing-masing anggotanya yang mendorong rasa untuk berketetapan menjadikannya persahabatan nyata. Sebuah reaksi niscaya bagi umat manusia yang digariskan untuk saling mengenal antara pribadi dan budaya yang berbeda.

Meski demikian, persahabatan sejati—sebagaimana perkawinan—tidaklah kokoh jika dipertahankan hanya dengan mengandalkan rasa. Diperlukan rasio, kesanggupan memahami, dan komitmen kuat untuk saling menjaga. Dalam keterbatasan intensitas pertemuan fisik, kami menyadari sungguh hal ini. Maka RumahDARMI merupakan salah satu wujud komitmen kami.

Di sini, kami akan belajar lebih mengenal lagi antarpenghuni. Dengan saling bertukar pengalaman, bertukar pendapat, dan bertukar nasehat, kami akan mencoba menyelami setiap karakter dan pribadi. Saling memberikan rasa nyaman dan memahami. Kelebihan dan kekurangan adalah untuk saling melengkapi, sehingga komitmen tak terasa menjadi beban melainkan justru semakin mendewasakan diri. Yah, meskipun terdengar hiperbolis, namun sangat layak untuk dicoba.

Sebagaimana orang bijak berujar: dalam diri sesama, di sanalah kita akan menemukan kesejatian diri dan Tuhan. Demikian tulisan pembukaan singkat ini akan ditutup dengan doa yang terinspirasi dari salah seorang penghuninya.

Ya Tuhan, jika kami memang berjodoh untuk bersahabat, mudahkanlah. Namun jika belum berjodoh, maka kami mohon jodohkanlah. Terima kasih, Tuhan. Amin.

Selamat datang di RumahDARMI. Semoga bermakna bagi penghuni dan pengunjungnya. (Daniel)